Lighters
Menapak, menunggu hingga ceria bawa pergi rasa ini
Kala asap sudah melayang tinggi dan ceria itu menjadi abu
Putaran-putaran masa lalu seakan menusuk dalam
Meremukkan asa yang tinggal setitik
Bahagia ini tak sempurna, tanpa sejumput senyum itu
Nafas ini tak akan sama, tanpa cahaya tawamu
Remuk berkarat inti jiwa ini
Teringat bagaimana banyak permohonanmu belum terpenuhi
Semua Tanya tak terjawab, ketika terlihat sosok cantik terbaring tanpa cahaya..tanpa kata
Semua penyesalan merasuk, meretakkan semua mimpi
Langit kita harusnya lebih berwarna - bersama
Masih banyak cerita dan pencapaian yang harusnya kita gores
Tinggal rindu ini, sendiri
Buat seakan pagi tak lebih dari rangkaian-rangkaian mimpi, harap kau ada saat mentari tebar pagi
Dapatkah aku terbangun, saat kau masih beri senyum
Namun malam demi malam harus terentang lebih jauh
Pagi ini kucoba angkat jiwa tinggi melihat angkasa
Hingga saat kita bertemu lagi kawan…
Senyummu akan jadi terang di langit
Yang akan ingatkan langkahku
Melangkah tiap detik pencapaian, dengan keyakinan raih tiap mimpi-mimpi kita
Tak akan kulupakan tiap detik bersamamu
Tak akan kulupakan semangatmu
Tak akan kulepas jabat tanganmu
Tak akan kulepas janji denganmu
Akan ku rentangkan tanganku
Akan ku berdiri, berjalan lagi – walau kau tak disisi
Percaya bahwa, satu saat nanti aku bisa menunggumu di sisi jalan
Dan tunjukkanmu hasil-hasil anganku… semoga senyummu menjemputnya.
Dedicated for Jessica Jo & her great friends | Gandhi School Ancol | Atma Jaya University
29 – 8 – 2011
By Anddy Steven
“Marvel not at this: for the hour is coming, in the which all that are in the graves shall hear his voice, and shall come forth; they that have done good, unto the resurrection of life” - John 5:28, 29